"Akan menjadi suara masyarakat Papua
yang menurut Glenn belum merdeka"
Jakarta - Penyanyi pop dan R&B Glenn Fredly dengan musisi reggae Ras Muhamad telah berkolaborasi menciptakan sebuah single berjudul “Tanah Perjanjian.” Single tersebut akan dirilis eksklusif dan gratis pada hari Rabu, 17 Agustus 2011 mulai pukul 10:00 WIB di RollingStone.co.id.
Kolaborasi tersebut menurut Glenn bisa terjadi karena mereka berdua memang sering bertukar pikiran. “Nggak cuma soal musik. Tapi juga tentang kebangsaan,” kata Glenn saat dihubungi Rolling Stone melalui telepon, Selasa (16/8). “Dari situ muncul ide untuk bikin sesuatu yang dituangkan ke musik. Awalnya kita obrolin itu lewat BlackBerry.”
Pembicaraan dua musisi lewat BlackBerry itu pun tidak berlarut-larut. Karena Glenn saat itu kebetulan tengah terlibat dalam sebuah proyek album perdana milik Wizzow, teman seapartemen Ras yang juga memproduseri dua album Ras, Reggae Ambassador (2007) dan Next Chapter (2009).
“Nah, habis gue selesai bantuin single Wizzow itu, gue bilang, ‘Gue pengen lanjutin pembicaraan dengan Ras nih.’ Kata Wizzow, ‘Ya udah elo tungguin aja dia balik.’ Pas Ras balik, kami langsung kerja bareng. Dan akhirnya setelah berdiskusi, kami sepakat untuk membuat sebuah single untuk Papua,” kisah Glenn.
Akhirnya, mereka berdua pun mulai melakukan workshop pada Sabtu pekan lalu (14/8). Menulis lirik dan membatasi lirik itu agar tidak terlalu menyinggung soal politik. “Tapi lebih mengangkat soal lingkungan dan kepedulian sosial,” jelas Ras Muhamad saat dihubungi secara terpisah.
Penulisan musik yang tidak memakan waktu lama langsung mereka lanjutkan dengan sesi rekaman pada hari itu juga. Karena Wizzow memiliki beberapa sample instrumental reggae di studio yang bisa mempermudah proses penulisan musik.
“Bung Glenn dengar dan dia tertarik sama yang sekarang jadi lagu itu. Kami kembangkan lagi sama-sama,” imbuh Ras dan kemudian menambahkan, “Di tengah-tengah lagunya menarik, karena saya dan Glenn mengisinya dengan bahasa Papua. Bahasa Papuanya itu Glenn yang menulis.”
Maka dengan mengajak gitaris Andre Dinuth dan pemain perkusi Georgie Tanasale, serta memercayakan Wizzow sebagai produsernya, lahirlah sebuah lagu hasil kolaborasi antara dua penyanyi itu. “Warnanya reggae dan dub,” kata Glenn.
“Liriknya satir,” cetusnya lagi. Menurut Glenn, lirik lagu tersebut antara lain membicarakan soal Papua sebagai pulau yang kaya akan sumber daya alam dan juga sumber daya manusia, namun sengaja dimiskinkan.
“Semenjak Freeport masuk hingga hari ini, mungkin pemerintah sudah dapat yang diinginkan. Tapi masyarakat Papua sendiri tidak mendapatkan porsi yang semestinya,” kata Glenn mencontohkan.
Glenn merasa single “Tanah Perjanjian” memang sudah seharusnya digratiskan. “Masa sih harus dikomersilkan?” tanya Glenn retoris. “Kami pengen masyarakat pecinta musik di Indonesia tahu kondisi masyarakat Papua sangat memprihatinkan. Ini jadi semacam message penting. Di tengah permasalahan-permasalahan lain yang ada, isu-isu soal Papua ini seolah-olah hilang. Lagu ini ini jadi sebuah statement,” paparnya.
Mengenai tanggal perilisan lagu yang akan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, menurut Glenn itu bukan tanpa alasan. “Kami sengaja. Karena kalau bicara kemerdekaan ternyata masyarakat Papua masih belum merdeka. Kalau mau benahi Indonesia, benahi dari timur dulu. Karena Papua telah memberikan banyak buat Indonesia. Masa depan Indonesia ada di timur,” katanya lagi.
Glenn berharap agar kata “separatis” bisa dihapuskan dari pemberitaan mengenai Papua di media-media massa. Karena menurutnya Papua telah memberikan banyak hal buat pemerintah Indonesia. “Lagu ini sebagai alarm calling buat semua, bahwa ada pulau luar biasa di timur Indonesia yang jauh dari apa yang selama ini diberitakan,” pungkasnya.
Source : Rollingstone.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan berkomentar!!